Tanya-Jawab Nisaa` As-Sunnah 4 (Kamis, 25 Rabi'ul Akhir 1437 H / 4 Februari 2016 M)
Kamis, 25 Rabi'ul Akhir 1437 H / 4 Februari 2016 M
Dijawab oleh Al-Ustadzah Ummu Abdillah Zainab bintu Ali Bahmid hafizhahallah
PERTANYAAN 1
Bismillah.
Ustadzah hafizhakillah.
Ana mau bertanya:
a. Apakah diperbolehkan bagi kita membaca dzikir-dzikir lain sebelum tidur (selain yang disebutkan dalam Faidah Pagi), misalnya: selalu membaca surah Al-Fatihah sebelum membaca 3 surah terakhir dalam Al-Qur'an?
b. Apakah jika selalu membaca surah Al-Fatihah sebelum tidur termasuk perkara bid'ah?
Jazakillahu khairan.
JAWABAN
Selalu membaca surah Al-Fatihah sebelum tidur termasuk amalan bid'ah, sebab tidak ada satupun riwayat dari Rasulullah صلى الله عليه وسلم yang memerintahkan untuk membaca Al-Fatihah sebelum tidur, meskipun Al-Fatihah itu Ummul Qur'an dan sangat bagus maknanya, tetapi karena tidak ada perintah untuk dibaca sebelum tidur, maka jangan membacanya, inilah salah satu arti 'ittiba'/mengikuti sunnah Rasul.
Barakallahufiki.
PERTANYAAN 2
Bismillah.
Ustadzah hafizhakillah.
Ketika kita mentalqin ayat-ayat Al-Quran kepada anak murid ataupun sekedar menyimak hapalan anak, kemudian pada saat ayat Sajdah, apakah harus melakukan sujud bersama-sama?
Jazakillahu khairan wa barakallahufiki.
JAWABAN
Sujud tilawah itu hukumnya sunnah bukan wajib, tidak ada keharusan untuk sujud tilawah. Yang disunnahkan untuk sujud tilawah adalah ketika membaca ayat-ayat Sajdah dalam Al-Qur'an.
Adapun bagi yang mendengar/mentasmi' bacaan tidak dianjurkan untuk sujud.
Allahu a'lam wa barakallahu fiki.
PERTANYAAN 3
Bismillah
Amalan manakah yang hendaknya didahulukan ketika akan tidur, antara membaca tasbih 33x, tahmid 33x, takbir 34x dengan amalan mengumpulkan kedua telapak tangan kemudian membaca surat Al Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas?
Jazakillahu khairan.
JAWABAN
Afwan ana tidak mengetahui adanya dalil yang menentukan mana yang didahulukan dan mana yang diakhirkan dari wirid-wirid sebelum tidur, yakni in sya Allah boleh mendahulukan yang ini dan mengakhirkan yang itu.
Allahu a'lam wa barakallahu fiki.
PERTANYAAN 4
Bismillah.
Afwan Ustadzah. Sampai manakah batasan aurat wanita dihadapan keponakannya (laki-laki)? Apakah rambut juga termasuk?
Jazakillahu khairan.
JAWABAN
Batasan aurat wanita kepada mahramnya termasuk kepada keponakan laki-laki, yang boleh kelihatan adalah 'anggota-anggota wudhu', begitulah yang dijelaskan oleh Asy-Syaikh Al-Albani رحمه الله, kecuali aurat di hadapan suami yang tidak ada batasannya.
Allahu a'lam wa barakallahu fiki.
Nisaa` As-Sunnah